Senin, 31 Maret 2014

Manisnya janji PEMILU

Dua hari kemarin saya belum sempat mengupdate artikel diblog ini. maaf bukan karena tidak ada isu atau semacamnya namun beberapa hari kemarin saya agak sedikit sibuk dengan trading saya dan alhamdulillah hari ini saya mulai menulis artikel lagi. padaa kesempatan kali inii saya akan menorehkan sebuah tulisan yang mungkin untuk sebagian orang akan tersinggung. oleh karenya, saya minta maaf terlebih dahulu sebelum artikel ini saya tulis dan publikasikan. kali ini, saya akan menyinggung tentang janji manis pemilu atau lebih tepatnya  sebelum pemilihan berlangsung.
saya pikir, bukan hanya presiden dan anggota legislatif saja yang bersikeras menggembar gemborkan visi dan misinya mereka masing-masing tetapi hal ini juga kian terjadi di pemilihan kepala daerah setempat sebut saja bupati, walikota bahkan sampai ke tingkat gubernur. hampir semua berusaha menggaet atau menarik simpatik masyarakat dengan berusaha memberikan janji-janji yang manis namun tanpa arti dan pasti.
sebagian besar politisi dalam memaparkan visi dan misinya menjanjikan kesejahteraan, kemakmuran, lingkungan sehat, bebas banjir bahkan sampai menjanjikan bebas akan kemacetan lalu lintas yang kian hari kian padat merayap. namun kenyataan berkata lain, bagaimana tidak. banyak kepala daerah saat ini yang baru saja menjabat dengan mahar seribu janji kepada masyarakat kian pergi meninggalkan mereka demi mendapatkan jabatan yang jauh lebih tinggi dan menjanjikan. janji yang dulu pernah mereka lontarkan belum satupun terlaksana dengan baik. lalu, bagaimana dengan janji-janji mereka yang lain??? apakah akan dikubur dalam-dalam dan berpura tidak pernah menjanjikan apapun kepada masyarakat.
jangankan politisi, pasangan rumah tangga sekalipun akan terpecah belah ketika salah satu pasangan melakukan ingkar janji atau bahkan tidak mampu mepertanggungjawabkan apa yang pernah ia janjikan. lalu, bagaimana dengan harapan masyarakat yang sudah terlanjur senang dan gembira dengan janji mereka, janji yang akan menghantarkan masyarakat dari kemiskinan menuju kesejahteraan, apakah akan pupus begitu saja tanpa hasil yang membanggakan?
para politikus yang terhormat, janganlah menjanjikan sesuatu atau hal jika pada akhirnya semua janji yang telah terucap tidak mampu terlaksana atau terealisasi dengan baik dilapangan. kasihan masyarakat yang hanya menerima suapan janji-janji yang tidak terealisasi. yang jauh lebih lucu lagi adalah ditahun ini ada salah satu penyanyi dangdut yang mencalonkan diri sebagai presiden. WHAT!!!
negara ini akan  dibawa kemana? akan dijadikan apa negara ini? gudang dangdut atau negara dangdut??? apakah semua permasalahan di negara ini akan selesai hanya dengan sebuah nyanyian dangdut? kalau memang benar, kenapa tidak dari dulu beliau mencalonkan diri sebagai presiden agar negara kita tidak terus terlarut dalam kesedihan dan masalah-masalah yang semakin kompleks.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger