Senin, 25 November 2013

MUTIARA



KATA-KATA MUTIARA


NO ROSE WITHOUT A THORN
*tak ada mawar yang tak berduri*
**tak ada kebahagiaan yang didapat tanpa jerih payah**

PREVENTION IS BETTER THAN CURE
*mencegah lebih baik dari pada mengobati*
**bekerja keras sebelum melarat**

METAL IS TASTED BY FIRE, MAN BY MONEY
*logam diuji dengan api tapi manusia diuji dengan uang*

OF ALL STUDIES, STUDY YOUR PRESENT CONDITION
*pelajaran yang paling bernilai adalah pelajarilah keadaanmu sekarang*

RECKLESS YOUTH MAKES RUEFUL AGE
*sembarangan diwaktu muda menyesal diwaktu tua*

THE FUTURE LIES WITH THE YOUNG
*waktu yang akan dating ditangan pemuda*
**maju mundurnya suatu bangsa ditentukan pemuda masa kini**

WHO LOSES COURAGE LOSES ALL
*siapa yang kehilangan keberanian, ia akan kehilangan segala-galanya*

IF YOU WANT TO BE STRONG KNOW YOUR WEAKNESSESS
*jika ingin jadi kuat ketahuilah kelemahan-kelemahanmu*

FEAR IS WORS THAN FIGHTING
*takut itu lebih berbahaya dari pada perang*

NEVER SHOW YOUR TEETH UNLESS YOU CAN BITE
*jangan unjukan gigimu kecuali engkau bias menggigit jangan menunjukan kekuatanmu, kecuali memang meyakinkan*

MORE MONEY MORE FRIENDS
*banyak uang banyak kawan*

COUNSEL MUST BE FOLLOWED NOT PRAISED
*nasehat seharusnya diturut bukan untuk di puji*

ALL WISH TO LIVE LONG, BUT NOT TO BE CALLED ALL
*semua orang ingin berumur panjang, tetapi tidak mau di sebut tua*

DEAT KEEPS NO CALENDER
*kematian tiada mengenal waktu*

DANGER PAST. GOD IS FORGOTTEN
*bahaya berlalu tuhan dilupakan. Bahaya datang orang mengemis-ngemis keselamatan pad tuhan*

EAGLES FLY ALONE BUT SHEEP FLOCK TOGETHER
*garuda terbang sendiri tetapi kambing berduyun-duyun*
(berbuat hebat tidak usah beramai-ramai)

LOVE ASK MONEY
*cinta minta uang*

THE MORE NOBLE THE MORE HUMBLE
*makin mulia budinya makin sederhana tingkahnya*

Sabtu, 16 November 2013

Remaja Indonesia......ayooooo maju



Dunia remaja tergolong miris dan rawan ditambah kebutuhan teknologi yang semakin banyak nan canggih pun membuat remaja masa kini semakin dimanjakan bak seorang raja. Bagaimana tidak…? Hanya dengan beberapa klik saja kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, entah itu info berita, sport dan lain sebagainya tanpa kita harus bersusah payah datang kesebuah tempat kejadian. Dunia remaja saat ini memang tegolong serba ada bahkan mudah ditemukan tetapi dari kemudahan ini justru masih banyak remaja yang terbilang gaptek artinya awam dalam hal teknologi. Hal ini justru sangat disayangkan, dunia teknologi semakin lama semakin menunjukan kecanggihannya dan remaja seharusnya turut mengikuti setiap perkembangannya bahkan harus lebih piawai dalam memainkan kecanggihan dari sebuah teknologi.
Teknologi yang semakin canggih namun kecanggihannya tidak mampu dimanfaatkan oleh sebagian besar remaja masa kini, mereka hanya cenderung memanfaatkan tekno sebagai alat guna senda gurau, bermain, dan menghamburkan uang mereka tanpa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat kecuali sebuah tawa dan senyuman kecil. Dunia remaja adalah dunia dimana seseorang belum menyukai sesuatu hal yang membuat mereka bangga dan mandiri tetapi sebaliknya mereka lebih cenderung memanfaatkan waktunya guna bermain demi mendapatkan sebuah kesenangan. Ya…kita tidak bisa  menyalahkan perilaku remaja yang demikian karena memang perilaku remaja masih tergolong labil dan belum bisa menentukan sikap.
Tetapi banyak juga remaja yang justru sudah mampu memanfaatkan dunia tekno sebagai lahan usaha atau bisnisnya, mereka dengan piawainya menjadikan tekno sebagai media transaksi jual beli, promosi, bahkan dengan tekno kita mampu melakukan deposit atau withdraw tanpa harus datang ke sebuah bank. Begitu canggihnya sebuah teknologi bahkan ada beberapa remaja yang mulai melirik dunia investasi yang ditawarkan dunia tekno yakni investasi dibidang Valas (Valuta Asing).
Bisnis valas memang sangat menggiurkan, karena hanya dengan modal 5 sampai 10 ($) saja kita sudah bisa memulai bisnis valas. namun bisnis valas merupakan bisnis yang tergolong riskan karena resiko yang menghadang tergolong besar dan tidak main-main, bahkan banyak dari temen-temen yang tergabung dalam komunitas valas mengalami kerugian yang sangat besar bahkan sampai mengalami kebangkrutan.
Sikap kreatif seseorang biasanya timbul ketika ia sudah mulai merasakan kehidupan mulai sulit bahkan hanya untuk mencari sesuap nasi saja mereka kesulitan bahkan tak jarang dari mereka yang rela berpuasa demi menahan rasa laparnya. Kesulitan dalam hidup inilah yang mampu menumbuhkan sifat dan sikap kreatif seseorang dalam kehidupannya.
Sebuat saja Isal, dia salah satu remaja yang sudah bertahun-tahun berkecimpung didunia teknologi bahkan ia menganggap tekno adalah makanannya. Sejak SMP ia menggeluti teknologi terutama Komputer atau khususnya IT. Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai merasakan kebosanan dalam dunianya. Dalam kebosanannya ia mencari dan terus mencari sesuatu yang membuatnya tidak bosan bahkan jenuh. Dalam pencariannya ia menemukan bisnis alternatif didunia maya/internet yakni FOREX atau foreign exchange atau pertukaran mata uang asing.
Isal tergolong remaja yang agamis dan sederhana, kesederhanaan dan kepiawaiannya dalam dunia tekno membuat isal dikagumi dan disenangi oleh teman-temannya. Ia dijadikan sebagai tempat sharing dalam dunia tekno namun tidak dalam dunia yang lain terutama percintaan, hehehe….banyak wanita yang ingin dan berharap bisa berteman bahkan lebih dari teman namun sifat agamis dan kaku membuatnya enggan menghampiri dan bercanda ria dengan mereka. Takut akan dosa selalu menyelimuti hatinya, tapi justru sikap dingin dan takut ini yang membuat wanita semakin tertarik dan mendekati isal.
Kedekatannya dengan seorang perempuan membuatnya seolah berada didalam neraka, ia merasakan panas, muka memerah, kucuran keringat membasahi setiap bentuk tubuhnya bak mandi basah disiang bolong. Setiap ucapan yang terlontar dari lisannya terpatah-patah seolah goyangan penyanyi dangdut anisa bahar yang berada diatas panggung besar dan megah.
Canda tawa sang teman membuatnya terlihat malu, sedih namun tetap tegar, sabar dan ikhlas sambil menunjukan senyuman kecilnya. Sifat rendah hati ini lah yang selama ini membuatnya kuat, tekno adalah pelarian dari setiap kesedihannya. Dengan tekno ia mampu mengurangi rasa sedih, mampu mengembalikan keceriaan, menghilangkan kegundahan, rasa galau, dan tekno membuatnya mampu berfikir secara realistis dan berkembang bahkan maju.
Setahun setelah kelulusannya, ia bekerja sebagai teknisi komputer di perusahaan milik keluarganya. Ia berusaha mengeksplor setiap kemampuan yang dimilikinya, dengan bantuan sang kakak dalam jangka waktu 2 tahun kemampuannya dalam bidang teknisi komputer sangat memuaskan. Bahkan dalam 1 tahun terakhir sang kakak memberikannya kepercayaan guna mengelola usaha komputer milik keluarganya.
Baik teman-teman…
Kembali ke pembahasan bisnis online yang membuatnya berhasil berkembang dan maju. Isal mulai tertarik bisnis online terutama dalam bidanng valas sejak tahun 2008, dalam kesibukannya mengelola bisnis komputer ia selalu menyempatkan untuk menggeluti bisnis valas yang tergolong riskan. Pengetahuannya tentang valas bukan hanya ia dapatkan dari media internet bahkan ia sering kali mengikuti seminar atau workshop dan pelatihan tentang valas yang diadakan di dalam dan atau luar kota, misalnya saja di jakarta dan Surabaya.
Hampir sekitar 5 tahun atau lebih ia belajar dan menggeluti bisnis online dibidang valas. Bahkan untuk mendapatkan teori dan video tentang valaspun ia rela mengocek dana hampir berpuluh-puluh juta. Dana ini ia peroleh hasil dari kerja kerasnya sebagai seorang teknisi komputer selama bertahun-tahun dengan dana hasil patungan dari teman-teman dan kakaknya.
4 tahun berlalu, ia mencoba mempraktekan ilmu yang ia peroleh dari hasil seminar dan worksop serta pelatihan yang ia ikuti selama kurang lebih 2 tahunan. Dengan modal $100 atau sekitar 1 juta ia berhasil mendapatkan 50 sampai 100 ribu perhari, namun uji coba ini sempat terhenti karena ia tertarik menginvestasikan sebagian besar dananya ke investasi daging yang terletak di daerah tangerang.
Tahun 2011 yang lalu di indonesia tepatnya banten sempat digembar-gemborkan atau diramaikan dengan sebuah investasi yang menjanjikan keuntungan 20% dari setiap uang atau modal yang kita investasikan. Besar investasipun beragam mulai dari 385 ribu sampai 10 juta bahkan lebih, investasi ini yang awalnya benar-benar menjanjikan keuntungan yang berlimpah namun dipertengahan bahkan akhir hanya menghasilkan tumpukan sampah.
Beribu-ribu orang berkumpul memadati area investasi dengan harapan mereka terdaftar sebagai investor dan tinggal duduk manis menanti uang setor. Isal merupakan salah satu penanam modal atau investornya, ia tanpa ragu mengeluarkan budget sebesar 10 juta guna mengikuti investasi daging ini. Bukan hanya isal yang tertarik namun sebagian besar keluarganya pun ikut serta dalam investasi ini. Berkisar hampir 50 juta uang yang diinvestasikan isal dan keluarganya.
Satu, dua dan tiga bulan sejak uangnya masuk ke perusahaan investasi, pembayaran keuntungan pun lancar bak air mengalir tanpa hambatan. Ketika menginjak bulan ke 4 isu, rumor penggelapan dana nasabah pun mulai terdengar santer. Sebagian besar nasabah pun merasakan kekhawatiran akan dana yang diinvestasikannya raib tanpa ada hasil termasuk isal dan keluarga. Pembayaran bulan ke 4 pun mengalami penundaan yang seharusnya keuntungan dibayarkan setiap tanggal 5 sampai tanggal 10 namun terjadi penundaan sekitar 1 bulan. hal ini menambah kekhawatiran para nasabah, banyak para nasabah yang rela menginap diarea investasi guna mendapatkan keuntungan yang sempat tertunda pembayarannya.
Isal pun sempat khawatir dan panik dengan keadaan dan kondisi perusahaan tempat uangnya diinvestasikan. Banyak hal yang membuatnya khawatir, sebab uang yang diinvestasikan merupakan hasil pinjaman yang pembayarannya mengandalkan keuntungan dari uang yang diinvestasikan. Namun, kabar penggelapan pun semakin kencang dan bukan rumor belaka. Hati isal pun mulai lemas tiada daya dan upaya, air mata mengalir membasahi pipi, ucapan yang terlontar dari lisannya begitu terbata menandakan kesedihan sedang  menerpa dan menghampirinya.
Dalam isak tangisnya, isal senantiasa berdo’a kepada sang khalik agar dikuatkan dan diberi kesabaran serta keihklasan dalam setiap ujian yang menerpanya. Penipuan itu membuatnya lemah, lamunan dan kesedihan masih jelas tergambar dari raut atau mimik mukanya. Namun, ia selalu berusaha menunjukan ketegarannya, berusaha menunjukan senyuman dibalik setiap kesedihannya.
Penipuan yang berkedok investasi membuat isal harus rela dan berbesar hati mengorbankan motor gede kesayangannya, yang baru ia miliki sekitar 2 bulan yang lalu. Cicilan motor pun belum sepenuhnya lunas, namun ia harus menjual hasil kreditnya demi menutupi banyaknya hutang yang dipinjamnya.
Nol…yah, inilah satu kata yang tidak seharusnya bermuara di seseorang yang hidupnya senantiasa ia abdikan guna kebahagiaan sang keluarga. Sejak penipuan terjadi, besarnya gaji yang isal terima dari hasil pekerjaannya hanya cukup guna menutupi hutang yang masih menantinya hingga akhir bulan Agustus 2013 mendatang.
Keikhlasan dan kesabaran isal membuatnya bangkit dari keterpurukan yang menimpanya. Dengan bermodalkan $50 ia memulai kembali bisnis online dibidang valas yang sebelumnya sempat terhenti. Ia memulai trading ketika ia selesai bekerja sebagai seorang teknisi. Dengan semangat dan keyakinan yang kuat ia rela mengorbankan waktu luang dan istirahatnya guna menjalankan bisnis valas demi niat melunasi semua hutangnya.
Rutinitas inilah yang membuat waktu istirahatnya menjadi berkurang. 8 jam yang seharusnya ia habiskan guna istirahat tetapi hanya 2 sampai 3 jam yang ia gunakan untuk istirahat, meregangkan otot-otot dan syarafnya yang sempat kaku karena rutinitas ekstra yang dilakukannya. Namun, keluarga yang membuatnya yakin dan tetap semangat menjalani setiap aktifitasnya.
Semangatnya mulai pulih dan keuletan dalam bekerja pun mulai stabil sama seperti dulu sebelum ia mengalami penipuan investasi. Semangatnya semakin bertambah ketika ia melihat sesosok wanita berjilbab nan cantik mempesona datang dan masuk kesebuah toko tempat ia bekerja sebagai teknisi. Gadis itu pelanggan toko sekaligus partner bisnis dalam bidang komputer. Isal heran dan berucap dalam hatinya ‘partner bisnis??? Lah… ko jarang liat, apa saya terlalu sibuk dengan komputer yh…??” ketika sang kakak memperkenalkan sang gadis ke isal.
Larasati adalah nama gadis yang membuat isal terpesona dan berbunga. Perkenalannya dengan sang gadis membuat isal sangat senang bahkan ia lupa dengan setiap pekerjaannya. Obrolan demi obrolan pemalu, kaku namun mesra menghiasi suasana toko saat itu. Wajah cantik sang gadis membuatnya enggan jauh dari sampingnya. Senyumannya membuat taman bunga mekar dan tanaman yang layu jadi segar bak disiram air pupuk.
Usia sang gadis memang tergolong lebih tua dari isal. Terpaut 2 tahun, namun cinta membuat perbedaan umur menjadi tren masa kini yang banyak diminati kalangan remaja. Pasalnya, usia lebih tua membuatnya semakin dimanja dan dimengerti pasangan. Rasa cintanya terhadap sang gadis harus rela dikuburnya dalam-dalam, karena sang gadis telah memiliki pasangan walaupun masih dalam status pacaran.
Sedih…??? Pasti, namun kesedihan tak membuatnya mati apalagi iri atau dengki. Sedih yang isal rasakan karena rasa cintanya tak membuat isal terlarut dalam kesedihan dan lamunan. Tapi, ia semakin menunjukan ketegarannya karena ia pernah mengalami hal yang sama bahkan jauh lebih pahit dari sekedar patah hati yang membuatnya terlarut dalam kesedihan dan keterpurukan. Ya…ia sempat berfikir hidup adalah sebuah permainan namun tidak untuk dimain-mainkan. Prinsip inilah yang membuatnya senantiasa memiliki sikap berhati-hati dalam setiap aktifitasnya, baik itu dalam pergaulan, pekerjaan, cinta bahkan setiap ucapan atau istilah yang terlontar dari lisannya.
Sakit hati tak membuatnya jauh dari sang gadis, namun ia semakin dekat karena kejujuran sang gadis yang membuatnya senang berteman bahkan sampai bercanda ria dengannya. Kehidupan isal memang mengalami perubahan drastis setelah kelulusannya di SMA. Perubahan yang isal alami hampir 90o dalam hal percintaan namun tetap ia selalu menjaga jarak antara wanita dan pria.
Alhamdulillah…
Selamat adalah istilah yang seharusnya pantas isal terima dari setiap teman dekatnya. Karena kejahilan teman-temannya lah akhirnya isal berusaha keras melakukan sebuah perubahan terhadap kehidupannya terutama sikap dan sifat kakunya terhadap lawan jenis atau kaum hawa.
Namun keberhasilannya melakukan perubahan terhadap kehidupan pribadi tidak diimbangi dengan keberhasilan kisah cinta pertamanya yang mengalami kegagalan. Huft…yasudahlah, saat ini isal dengan kesungguhan dan niat tulus ingin berkembang dan maju dengan bisnis onlinenya. Ia berencana membuka sekolah atau tempat pelatihan guna orang-orang yang tertarik dengan bisnis online terutama dibidang valas.
Satu tahun berlalu, kemampuannya menganalisa pergerakan harga valas tergolong profesional bahkan mahir. Dari modal yang dulu hanya sekitar $50, dalam jangka waktu satu bulan telah mencapai 500 ($). Dan ia berhasil menciptakan sebuah metode penghasil profit dengan tingkat keakuratan mencapai 99.99%.
Dengan kemampuan analisa dan metode yang berhasil ia ciptakan, rencana membuka sekolah valas pun semakin terbuka lebar. Keinginannya untuk berkembang dan maju bahkan hidup mandiri sangat kuat, ia tidak menginginkan setiap aktifitas atau apa yang di lakukannya selalu menyusahkan keluarga terlebih lagi kedua orang tuanya.
Tingkat kemahiran yang dimiliki isal membuatnya tengah memiliki banyak anak murid atau didik baik secara online atau offline privat. Ia mengajarkan setiap kemampuan yang dimiliki secara cuma-cuma tanpa ada sedikit pun imbalan yang ia terima dari sang murid. Karena ia menganggap apa yang ia lakukan hanyalah sebatas sharing antar trader atau pedagang didunia valas.
Hampir sebagian besar anak didiknya berasal dari negeri seberang yakni Nigeria dan lain sebagainya. Bahkan dari pensiunan kepolisian pun banyak yang  menimba ilmu kepadanya. Metode yang berhasil ia ciptakan ternyata sangat ampuh untuk menarik minat masyarakat yang senang dengan bisnis online dibidang valas.
Minat dan antusias masyarakat yang tinggi pun ditanggapinya dengan senang dan optimis. Ia berharap tingginya antusias dan minat masyarakat terhadap metode penghasil profit yang ia ciptakan akan mampu mewujudkan setiap rencananya terutama dalam hal pendirian atau pembukaan sekolah atau tempat pelatihan yang menjadi impiannya.
To be continued…………

3 Remaja Tanpa Harta



Tiga remaja dengan baju lusuh, kopiah merah tanpa alas kaki berjalan dengan tegap dan riangnya sambil bergandeng tangan menuju sebuah surau atau tempat ibadah dan melakukan aktifitas pengajian sehari-hari. Tinggal di sebuah desa terpencil nan miskin dengan sandang, pangan dan papan seadanya mereka hidup mandiri.
 Sejak kecil mereka mengabdikan hidupnya di pondokan/ pesantren dekat rumah mereka. Sampai usianya menginjak remaja mereka selalu bersama dalam suka dan duka. Makan tidak makan yang penting nuntut ilmu tetap berjalan ini lah prinsip yang selama ini mereka pegang teguh.
Tulisan ini berkisah tentang tiga remaja yang faqir harta namun kaya akan ilmu agama. Kegigihan mereka dalam menuntut ilmu sangatlah besar, sebesar gunung fuji dan sekeras karang dilautan. Usianya menginjak remaja, aktifitasnya berorientasi pada ilmu, ilmu dan ilmu terutama ilmu agama.
Dipesantren, mereka dipercaya sang guru mengelola tambak ikan dan kebun aneka tanaman sayur di belakang pesantren. Tambaknya cukup luas dengan 6 kolam bersisi dua jenis ikan yang berbeda yakni ikan lele dan ikan bawal. Sedangkan kebun sayur dengan luas 1000 m2 dan ditanami berbagai jenis sayur-sayuran misalnya saja sawi, kol, wortel, kacang panjang, bawang, cabai dan lain sebagainya.
Hamid adalah salah satu dari tiga remaja yang dipercaya mengelola tambak ikan di pesantren sedang dua remaja lainnya adalah rohman dan abdul bertugas mengelola kebun sayur yang cukup luas dan butuh perhatian khusus, karena penyakit tanaman seringkali hinggap dan menghampiri si tanaman sayur.
Pondokan kecil yang hanya beratap jerami, berdinding papan dan beralas ubin tepat di atas kolam ikan mereka singgah dan bersenda gurau namun mereka tetap menjalankan setiap rutinitasnya yakni mengaji pada sang kiayi. Sesekali mereka pulang kerumah dan menyapa sang ibu dengan senyuman memberikan secuil hasil keringatnya dari pesantren.

Anak Pesisir



Beralas tanah, berdinding papan dan beratap welit atau anyaman yang terbuat dari bahan dasar daun atau janur kelapa. Dengan luas 5 x 5 meter rimba dan orang tuanya tinggal dan berbagi canda tawa, kesedihan, kepahitan dalam setiap aktifitas kehidupannya. Tinggal disebuah perkampungan pesisir laut yang jauh dari perkotaan tak membuatnya patah semangat dalam menjalani sebuah kehidupan. Rimba adalah anak pertama dari dua bersaudara yang kesehariannya dihabiskan dengan menuntut ilmu dipagi hari dan sisa waktunya hanya dihabiskan dengan bekerja sebagai seseorang yang membantu pekerjaan nelayan. Misalnya saja, mencuci perahu, mendempul perahu, melakukan pengecatan perahu bahkan ia seringkali menawarkan diri guna menjualkan hasil tangkapan laut milik para nelayan kepada masyarakat sekitar yang menginginkan hasil laut yang masih tergolong baru dan segar.
Dalam sehari rimba bisa menghasilkan rupiah sebesar 5 sampai 10 ribu dari hasil pekerjaannya membantu para nelayanan. namun, penghasilan ini tidak tetap karena tak jarang ada nelayan yang hanya memberikan upah setengah kantung plastik berisi ikan hasil tangkapan nelayan dari setiap pekerjaan yang ia lakukan. Namun ia tetap bersyukur karena hasil yang ia peroleh dari nelayan bisa ia jual kembali kepada masyarakat atau bahkan dijadikan lauk makannya bersama keluarga.
Rimba berbeda dengan anak pesisir lain seusianya, yang menghabiskan waktu luang mereka hanya dengan bermain dan bermain. Rimba rela mengorbankan waktu bermainnya dengan bekerja guna mencari sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan pangan ibu serta adiknya yang masih sangat kecil.
Orang tua rimba hanya tinggal ibu dengan kondisi yang sering sakit-sakitan sedangkan sang ayah tengah pergi merantau meninggalkan keluarga tanpa kabar berita. Berbulan-bulan rimba dan keluarga rela menunggu, namun sang ayah tak kunjung kembali dan memberikan nafkah lahir kepada keluarga. 5 tahun usia sang adik dan kondisi sang ibu yang sakit-sakitan, membuatnya tak mampu berdiam diri dan menunggu sesuatu yang tidak pasti.
Ia mulai menjalani aktifitasnya sebagai seseorang yang membantu pekerjaan nelayan sejak duduk dikelas 5 sekolah dasar. Sang ibu kerap melarang aktifitasnya karena ia merasa kasihan melihat sang anak rela mengorbankan waktunya untuk menggantikan tanggungjawab sang ibu dan sang ayah memberikan sesuap nasi kepada sang anak. Linangan air mata sang ibu tak kuasa membasahi pipi dengan derasnya. Ucapan yang terdengar lirih menandakan kesedihan yang teramat sangat besar terucap dari lisan yang ibu, namun tekad rimba untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan pangan keluarga yakni ibu dan adiknya tak mampu dicegah dan dibendung oleh sang ibu.
Aktifitasnya dimulai setelah ia selesai menimba ilmu dari sekolah. Sekitar pukul 14.00 ia keluar dari sekolah dan langsung berangkat ke pesisir dan setia menanti datangnya perahu nelayan ke tepi pantai. Ia berharap hari ini ada 2 atau bahkan 3 nelayan yang berlabuh atau menepikan perahunya ke pesisir pantai agar ia bisa mendapatkan setitik rejeki guna sang ibu dan adiknya dirumah.
Semilir angin laut tengah setia menemani penantiannya dipesisir pantai. Bersandar dibawah pohon kelapa dengan ditemani buku pelajaran dan angin laut yang terus berhembus membuatnya terlelap dalam suasana damai dan tenteram. Sejenak ia rebahkan tubuhnya di sebuah gundukan pasir putih nan hangat membuatnya lepas dari kesedihan dan kepahitan yang menimpa keluarganya.
Hembusan angin laut, indahnya suara ombak membuat rimba senang bukan kepayang bak raja dan ratu dalam sebuah istana bersinggasana emas yang ditemani seribu permaisuri dengan lembut menghempaskan beribu kipas keseluruh tubuhnya.
Inilah syurgaku,
menyelimuti seluruh tubuhku,
lelah, letih, sedih, gundah yang menghantuiku
kini hilang bersama riuhnya suara ombak dan kencangnya hembusan angin pantai pesisir. (dalam hayalnya)
khayalnya yang begitu mendalam hilang dan pudar ketika seseorang tengah memanggilnya dari tepi pantai. Ia terbangun dan melihat kearah pantai, disana terdapat seorang nelayan yang tengah menepikan perahu kayunya berteriak dan meminta bantuan guna menarik perahu ke tepian pantai. Rimba pun bergegas lari menghampiri sang nelayan dan membantu menepikan perahu kayunya yang terlihat bergitu sangat tua dan rapuh. Sekuat tenaga ia menarik perahu sang nelayan ke tepian pantai, dengan sisa tenaga dan nafas terengah perahu pun akhirnya sampai ketepian pantai. Huft….berat juga pak yah??(ucapnya ke sang nelayan) sambil tersenyum.
Selepasnya membantu sang nelayan menepikan perahunya, rimba pun segera membantu sang nelayan mengumpulkan ikan yang berserakan didalam perahu kesebuah wadah atau tempat yang terbuat dari anyaman bambu. Hasil tangkap nelayan dihari itu tak begitu banyak, hanya setengah dari tempat yang disediakan. Sambil bercanda ia bertanya kepada sang nelayan, “pak, ko tangkapan ikannya cuma dapat segini?? cuacanya kurang mendukung nak…jawab sang nelayan sambil tersenyum dan memberikan setengah hasil tangkapannya ke rimba sebagai upah karena telah membantu menepikan perahu tuanya.
Setelah upah yang diterimanya, rimba tak langsung melangkahkan kakinya untuk segera pulang menemui sang ibu dan adik bungsunya. Namun, ia terus menunggu dan menunggu nelayan lain menepikan perahunya. Kesetiaannya pun membuahkan hasil, 30 menit kemudian ada dua perahu yang menghampiri dangkalnya pantai. Dengan bergegas rimba pun dengan gembira menghampiri perahu-perahu yang hendak menepi. Dengan sisa tenaga, ia mulai membantu nelayan menarik perahu ketepian pantai. Keringatnya yang mengalir dari sekujur tubuhnya tak membuat rimba lelah dan menghentikan aktifitasnya menarik perahu nelayan. Dengan semangat juang dan bayang-bayang keluarga, semangatnya pun mulai berkobar dan ia pun berhasil menepikan sang perahu nelayan.
Nafasnya mulai terengah-engah, sekujur tubuhnya merasakan lemas yang luas biasa. Kucuran keringat membasahi tubuhnya, namun lelah yang dirasakan hilang ketika hembusan angin laut menerpanya, menyelimuti tubuh hitam dan kekarnya. Dinginnya angin dan riuk ombak memberikan tenaga ekstra bagi rimba guna melanjutkan setiap aktifitasnya.
Nelayan pun menghampiri rimba dalam lelahnya dan memberikan sekantung plastik bersisi ikan hasil tangkapannya. Dengan senyuman, lalu rimba menerima sekantung ikan dari sang nelayan dan memutuskan melangkahkan kakinya menuju rumah menghampiri ibu dan adiknya. 2 kantung plastik berisi ikan menemani perjalanan pulangnya. Ditengah perjalanan, pak ronal yakni RT setempat dengan kendaraan roda duanya menghampiri dan hendak membeli ikan yang dibawa rimba.
“Ikannya mau dijual ga nak? Tanyanya ke rimba. tanpa berpikir panjang rimba pun mengiyakan pertanyaan pa ronal. “iya pak,,jawabnya. berapa harganya? Tanya pa ronal. Rimba pun bingung menghargainya berapa, lalu ia tersenyum dan menyerahkan harga ikan sepenuhnya ke pak ronal. Dengan muka bingung lalu tersenyum pak ronal pun memberinya 10.000 rupiah untuk harga perkantung ikan. Kini ikan hasil upah nelayan pun hanya tinggal 1 kantung dan ia bermaksud membawanya pulang untuk konsumsi atau lauk makan malam ibu dan adiknya yang tengah lama menunggu dirumah.
Beberapa menit kemudian rimba pun sampai dirumah dan menyerahkan hasil kerjanya pada sang ibu yakni 1 kantung berisi ikan dan uang sebesar 10.000 dari hasil kebaikan pak ronal yang membeli 1 kantung ikannya. Sang adik pun menghampiri dan memeluk sang kakak dengan penuh kasih sayang, dan sang kakak pun memeluknya kembali sambil bercanda ria dengan sang adik.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger