berbicara tentang ilmu pengetahuan seringkali kita mengkaji 2 kajian ilmu yakni ilmu pengetahuan alam atau yang sering kita singkat dengan istilah IPA dan ilmu pengetahuan sosial atau IPS. pada dasarnya kedua ilmu ilmu ini cenderung memilliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun didunia pendidikan banyak sekali orang yang mengatakan bahwa ilmu alam jauh lebih unggul dibandingkan dengan ilmu sosial atau sejenisnya. bahkan tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa orang-orang yang masuk jurusan ilmu alam jauh lebih pintar dibandingkan ilmu sosial. perbedaan ini yang membuat hampir setiap murid dengan jurusan sosiaal merasa tersisihkan bahkan tidak dianggap atau dipandang memiliki kualitas sebanding dengan jurusan ilmu alam.
apakah semua ini benar adanya???apakah memang jurusan ilmu alam jauh lebih unggul dibandingkan dengan ilmu sosial??? tentu saja tidak, pasalnya apakah ilmu alam memang tegolong ilmu pasti atau ilmu kebetulan semata??? tidak ada ilmu yang jauh lebih pasti dari pada ilmu agama karena memang cuma ilmu agama yang benar-benar pasti dan tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya. dan jika ada orang yang mengatakan bahwa ilmu alam adalah merupakan ilmu pasti semua itu kebohongan belaka. karena sekali lagi kita tekankan bahwa ilmu yang benar-benar pasti adalah ilmu agama.
Di sekolah-sekolah Indonesia pada tahun 1990-an, bagian dari bidang
studi dibagi menjadi IPA dan IPS. IPA adalah Ilmu Pengetahuan Alam atau
Natural Science. IPS adalah Ilmu Pengetahuan Sosial atau Sosial Science.
Pada saat itu kita semua mendapatkan kesan dari opini publik bahwa IPA
lebih tinggi daripada IPS. Seorang siswa akan bangga bila masuk IPA
karena masuk kelas pilihan yang lebih sulit, sedangkan seorang siswa
akan merasa malu kalau masuk IPS karena termasuk anak-anak yang kesannya
malas, bodoh dan suka hura-hura. Inilah kesan yang didapat dari
sekolah pada masa itu. IPA itu tidak banyak hafalan dan hanya pakai
logika sedangkan IPS banyak hafalan dan harus mengingat banyak teori.
Bagi orang IPS, tidak apa-apa tidak mengerti teorinya sebab di Indonesia
yang penting adalah menghafal saja. Pendidikan di Indonesia, seseorang
terdidik untuk menghafal banyak hal termasuk hal-hal yang tidak perlu.
Opini publik pada saat itu adalah bila seseorang masuk IPA maka prospek
kehidupannya lebih cerah. Bila masuk IPS, akan suram. Yang termasuk di
dalam jurusan IPA adalah teknik, komputer, matematika, biologi, fisika,
kedokteran, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk di dalam jurusan IPS
adalah sastra, sosiologi, filsafat, hukum, bahasa, seni, dan lain-lain.
Di Indonesia, siswa IPA bisa masuk IPS tetapi yang IPS tidak bisa masuk
IPA.
Tetapi bila kita renungkan lebih dalam, apakah IPA
itu benar-benar lebih tinggi daripada IPS ? Benarkah IPA lebih sukses
daripada IPS ? Tujuan artikel ini bukan untuk membandingkan mana yang
lebih tinggi antara IPA dan IPS sebab semua ilmu berasal dari yang
Mahakuasa dan sama baik. IPA sama baik dengan IPS. Kemudian pembagian
IPA dan IPS juga sebenarnya membagi wilayah ilmu pengetahuan menjadi
dua wilayah yang terpisah. Sebenarnya ilmu pengetahuan adalah integrasi
menjadi satu kebenaran yang utuh. Tujuan artikel ini adalah membahas
kesalahan di masa lalu yang menganggap IPA lebih unggul dan untuk
menjelaskan pentingnya IPS di zaman sekarang ini. Akan dijelaskan juga
bahwa kebenaran itu utuh, sehingga ilmu pengetahuan jangan dibagi
ekstrim menjadi dua wilayah dimana kedua-duanya terpisah secara mutlak.
Tidak ada yang lebih tinggi atau rendah. Baik IPA maupun IPS,
semuanya adalah baik dan suci adanya.
Pertama-tama, darimana
datangnya opini bahwa IPA itu lebih unggul ? Saya berpendapat adalah
karena secara umum memang IPA itu membutuhkan logika yang kuat karena
bergerak di bidang teknik dan karena itu kebanyakan orang yang mempunyai
IQ serta kemampuan matematika sebagian besar masuk IPA. Sebenarnya IPS
juga membutuhkan logika. IPS seperti filsafat yang membutuhkan logika
bahkan mempengaruhi IPA. Tetapi opini publik yaitu siswa yang masuk IPA
adalah yang mempunyai IQ tinggi. Kemudian mengapa IPS dianggap jurusan
yang lebih rendah ? Saya berpendapat, karena sebagian besar orang-orang
yang masuk IPS lebih suka bergaul dan bersosialisasi. Mereka cenderung
suka bermain. Suka bergaul mempunyai efek, yaitu dapat terpengaruh
lingkungan sehingga kelihatannya anak-anak IPS itu anak-anak nakal atau
malas. Realita zaman itu secara generalisasi juga berbicara bahwa
anak-anak IPS kelihatan lebih “nakal” dan anak-anak IPA lebih “alim”.
Tetapi kenyataan ini tidak bisa menjadikan satu kesimpulan bahwa IPS
lebih bodoh dan lebih malas. Banyak anak IPS yang juga pandai bahkan
definisi pandai juga tidak bisa hanya dibatasi pada IQ saja sebab di
zaman ini ada istilah EQ juga ( Emotional Quotient ). Di zaman lalu
yang dianggap bisa sukses adalah yang memiliki IQ tinggi. Di zaman
sesudahnya, yang dianggap bisa sukses adalah yang memiliki EQ tinggi.
Walaupun di zaman sekarang yang dianggap bisa sukses adalah yang
memiliki SQ(Spiritual Quotient) tinggi.
Mengapa di Indonesia pada
zaman 1990-an IPA dianggap lebih penting daripada IPS? Saya
menganalisa karena di Indonesia mulai masuk zaman modern. Sebenarnya
perkembangan zaman itu bergerak dari zaman primodern kemudian modern dan
postmodern. Di zaman primodern adalah zaman sebelum teknologi dan
penemuan-penemuan ilmiah. Pada zaman ini, kebanyakan masyarakat memiliki
pandangan yang bersifat mitos. Kepercayaan animisme dan dinamisme masih
banyak. Masyarakat juga banyak bergerak di bidang agraris atau
pertanian. Kemudian setelah datangnya pandangan mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi, masyarat mulai masuk ke zaman modern. Pada
zaman modern ini, semuanya mulai memakai rasio (IQ). Pada zaman modern
ini, masyarakat mementingkan teknologi dan ilmu pengetahuan. Mesin-mesin
dan pabrik-pabrik mulai banyak bermunculan. Masyarakat juga mulai
bergerak di bidang industri. Bila kita mengingat modern maka kita harus
mengingat abad pencerahan yang merupakan awal yang mengakibatkan zaman
modern. Dan akhirnya di dunia Barat, zaman sudah bergeser ke zaman
postmodern yaitu zaman setelah modern. Zaman ini adalah zaman yang
dimulai dengan kekecewaan kepada modern yang mengagungkan teknologi dan
ilmu pengetahuan tetapi ternyata banyak membawa kepada masalah sosial.
Di zaman postmodern, yang banyak dipentingkan adalah masalah-masalah
sosial dan kemanusiaan. Karena Indonesia adalah negara berkembang
yang mulai memasuki modern maka yang banyak dipentingkan adalah : a.
IQ, b. Ilmu Pengetahuan Alam, c. Industri, d. Teknik. Karena itu IPA
rasanya lebih cocok dan dibutuhkan pada masa itu. Menurut pandangan
saya, inilah alasan masyarakat yang menganggap IPA lebih penting.
Pada saat itu di Indonesia, jurusan hukum kurang diminati orang,
tetapi di negara maju seperti Amerika, Australia, jurusan hukum adalah
salah satu jurusan yang paling top. Mengapa ? Sebab di dalam Negara yang
maju, ilmu mengenai sosial dan kemanusiaan sangat penting. IPS adalah
ilmu yang penting. Bahkan bahasa yang banyak dianggap sebagai jurusan
yang tidak penting di Indonesia pada zaman dulu, sekarang bisa dianggap
penting karena di dalam dunia globalisasi harus banyak berkomunikasi
dengan banyak orang. Kalau kita selidiki lebih jauh, IPS merangsang
IPA. IPS dan IPA ini saling berkaitan, karena itu tidak bisa menganggap
IPS lebih inferior.
Kesimpulan saya adalah bahwa IPS adalah
ilmu yang penting sekali, apalagi di dalam konteks zaman sekarang. IPS
bukanlah ilmu yang tak berguna. IPS penting karena berkaitan dengan
kemanusiaan dan kita adalah manusia, sedangkan IPA banyak berkaitan
dengan alam. Alam dan manusia tentulah manusia yang lebih penting.
Tetapi maksud saya bukan berarti IPS lebih tinggi dari IPA juga. Memang
ada opini publik juga yang mengatakan bahwa orang-orang IPA yang pintar
pada akhirnya akan dibayar oleh orang IPS yang bisa menggunakan
orang-orang IPA tersebut. Orang-orang IPS yang akhirnya menjadi
manager-manager yang mengaji orang IPA. Tetapi sesungguhnya pandangan
ini juga bisa mengakibatkan kita menilai bahwa IPA lebih rendah daripada
IPS. Ini tidak benar. Semua ilmu tidak ada yang lebih tinggi atau
lebih rendah. Semua ilmu adalah totalitas dan integrasi yang ada dalam
diri manusia. Semua ilmu dari Tuhan dan yang berasal dari Tuhan adalah
baik adanya. Ilmu berasal dari LOGOS atau Firman Tuhan. Ilmu adalah baik
dan digunakan untuk kemuliaan Sang Pencipta dan untuk kepentingan
manusia.
Jangan memandang rendah IPS. IPS itu penting
apalagi di zaman sekarang dan jangan memandang rendah IPA. Semua ilmu
adalah baik. Semua pekerjaan juga baik. Pekerjaan itu mulia, baik
pekerjaan IPA atau IPS. (kecuali pekerja narkoba, penjual perempuan,
teroris dan pekerjaan yang jahat lainnya). Pekerjaan itu mulia karena
untuk kemuliaan Pencipta kita.